(Sumber: Google) |
Tujuh orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Bandung, meninggal dunia. Hal itu berdasarkan data dari KPU Kota Bandung hingga Senin (29/4).
Ketua KPU Kota Bandung, Suharti menuturkan, rata-rata penyebab kematian para petugas itu kelelahan, selain juga faktor usia.
“Ada yang 2 hari berturut-turut tidak tidur. Bahkan, ada petugas yang harus menyiapkan logistik, setelah sebelumnya melakukan penghitungan suara,” ujar Suharti.
Tak hanya meninggal dunia, banyak pula anggota KPPS yang tumbang karena beban kerja yang cukup berat dalam mengurusi penyelenggaraan Pemilu 2019. Suharti tak menyangkal bila tiap hari KPU Kota Bandung mendapatkan laporan adanya petugas yang masuk rumah sakit.
“Mereka dirawat di beberapa rumah sakit, seperti RS Santo Yusup maupun Hermina. Ada yang telah dirawat berhari-hari,” sebut Suharti.
(Sumber: Google) |
Saat disinggung apakah ada petugas yang melupakan untuk makan saat bekerja, Suharti tidak mengetahui secara pasti. Terlebih, pihaknya telah menganggarkan biaya untuk konsumsi mereka.
“Kita anggarkan untuk makan 3 kali sehari ditambah snack. Untuk menunya, kita serahkan ke KPPS masing-masing,” ungkapnya.
Suharti menyampaikan rasa belasungkawanya atas meninggalnya petugas KPPS dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di pemilu tahun ini. Kondisi ini, menurutnya, jadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk membuat pemilu yang lebih baik ke depannya.
“Semoga anggota legislatif yang baru nanti bisa merumuskan undang-undang untuk membuat pemilu yang lebih baik. Hal ini agar tidak ada korban jatuh lagi,” serunya.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar