(Sumber: Google) |
Pemerintah India memiliki rencana ambisius, yakni membangun salah satu sistem pengenalan wajah terbesar di dunia. Proyek ini membayangkan masa depan di mana polisi dari 29 negara bagian dan 7 wilayah serikat akan memiliki akses ke database tunggal terpusat.
Rencana itu berangkat dari maraknya kasus anak hilang di negara berpenduduk 1,37 miliar itu. Sebagian besar dari mereka adalah korban perdagangan orang, dipaksa bekerja di ladang, di pabrik garmen, atau di rumah bordil.
Upaya pencocokkan foto dimungkinkan oleh teknologi pengenal wajah yang disediakan oleh polisi New Delhi. Namun, pencocokkan secara manual memiliki kendala, di mana menemukan ribuan anak yang hilang menjadi salah satu tantangan kepolisian India, dilansir dari CNN (21/10).
(Sumber: Google) |
Pasalnya, India hanya memiliki 144 petugas polisi untuk setiap 100 ribu warga, dibandingkan dengan 318 per 100 ribu warga di Uni Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang telah beralih ke teknologi pengenalan wajah untuk menutupi kekurangan tersebut. Badan penegak hukum New Delhi mengadopsi teknologi ini pada tahun 2018.
Proyek sistem pengenalan wajah ini nantinya akan mencocokkan gambar dari jaringan kamera CCTV di negara itu dengan basis data yang mencakup foto-foto penjahat, foto paspor dan gambar yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga seperti Kementerian Pengembangan Perempuan dan Anak.
(Sumber: asianews.it) |
Dituangkan dalam dokumen tender 172 halaman oleh National Crime Records Bureau, pihak yang berminat untuk membangun proyek memiliki waktu hingga 11 Oktober untuk mengajukan proposal mereka. Platform ini juga akan memungkinkan pencarian berdasarkan foto yang diunggah dari surat kabar, gambar yang dikirim oleh publik atau sketsa penjahat.
Aparat keamanan akan dilengkapi dengan ponsel yang memungkinkan mereka untuk menangkap wajah di lapangan dan mencarinya langsung ke basis data nasional, melalui aplikasi khusus. Dokumen tender menyebut proyek ini akan membantu polisi mendeteksi pola kejahatan dan membantu dalam pencegahan kejahatan.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar