(Sumber: kronologi.id) |
Seorang pemuda asal Karawang, Jawa Barat yakni Awan Saktianto (21) menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal, Minggu (10/11) di Jalan Kirana, Umbulharjo, Yogyakarta.
Kini, ia harus menjalani operasi usai menderita sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Pihak keluarga membuka donasi, lantaran kesulitan untuk membayar biaya pengobatan.
Adalah Muhammad Latif Rezza, kakak kandung Awan yang berinisiatif membuka donasi untuk membiayai tagihan pengobatan dan perawatan adiknya. Rezza menyampaikan maksudnya itu melalui Twitter.
"Harapannya kalau banyak yang membantu, alhamdulillah untuk pengobatan dan pemulihan psikis. Karena kondisinya trauma," kata Rezza.
Rezza menjelaskan, adiknya yang kini dirawat di RSUP Dr. Sardjito itu harus menjalani sederet operasi menyusul luka akibat sabetan benda tajam di bagian kepala dan tangan. Dikatakannya, korban memang seperti dibacok berkali-kali.
Adik saya jadi korban penganiayaan senjata tajam oleh 7 orang tidak dikenal pada tgl 10 november jam 01.45 wib di daerah kotagede yogyakarta, luka yg diderita parah di bagian kepala dan kedua tangan. pic.twitter.com/vRpBybvmEQ— Muhammad Latif Rezza (@Latifrezza) November 13, 2019
"(Awan) operasi di bagian pergelangan tangan kanan yang patah. Terus urat nadinya nyaris putus dan di kanan kiri juga patah dan urat nadi nyaris putus," katanya.
Rezza merinci, luka di tangan Awan adalah hasil dari upaya korban melindungi diri dari serangan pelaku. Meski tetap saja ada bagian benda tajam yang diduga celurit itu yang mengenai kepalanya.
"Jadi, yang ujung tajamnya kena kepala, lalu yang tumpulnya kena tangan," sambung dia.
Luka di kepala Awan tersebut tetap harus dioperasi. Selain itu, dokter juga masih melihat lebih jauh kondisi korban. Apakah patah tangan korban berimbas ke syaraf tangan serta otot korban.
Rezza menyebut dirinya tak paham latar belakang penyerangan itu, karena adiknya juga mengaku tak memiliki masalah sebelumnya.
(Sumber: faktualnews.co) |
Menurut penuturan Awan, ia tiba-tiba saja dipepet dan diserang sekelompok orang tak dikenal saat berkendara melintasi daerah simpang 4 SGM usai pulang nongkrong di sebuah kafe bersama teman-temannya.
Awan sendiri, kata Rezza, saat ini sudah siuman. Hanya saja, memang untuk biaya perawatan selama adiknya itu di rumah sakit yang kemudian menjadi persoalan. Tagihannya, sampai hari Rabu (13/11) kemarin kurang lebih senilai Rp 60 juta dan dirasa terlalu berat bagi mereka.
"Rp 60 juta termasuk operasi. Yang hari ini belum dihitung," beber Rezza.
Padahal, menurut dokter, Awan diperkirakan masih harus berada di rumah sakit sampai paling tidak seminggu ke depan. Tagihan dipastikan bakal membengkak dan malangnya lagi, tak bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Biaya pengobatan, dalam hal ini bisa ditanggung oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Mengingat, Awan adalah korban dari suatu tindak kriminal. Masalahnya, LPSK tidak bisa menanggung biaya tersebut sebelum ada putusan dari pengadilan.
"Dan sekarang pelakunya juga belum tertangkap," imbuhnya.
Dengan alasan itulah, ia berupaya membuka donasi demi kesembuhan adiknya.
Menurut pantauan Akurat.co, hingga Kamis (14/11) pukul 21.15, donasi yang terkumpul melalui kitabisa.com itu sudah mencapai Rp 5.553.839 dari 71 kali donasi.
Awan Saktianto (21) adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yang ngekos di daerah Kotagede, dibacok oleh sekelompok orang tak dikenal, Minggu (10/11) dini hari di Jalan Kenari, Umbulharjo, Yogyakarta.
Sebelum kena sabetan benda tajam, korban sempat diajak ngobrol oleh pelaku yang berjumlah 3 orang yang berboncengan menaiki satu sepeda motor. Selain 3 orang itu, menurut keterangan polisi, masih ada rombongan menaiki 2 motor berbeda lainnya. Dugaannya, mereka masih satu gerombolan dengan para pelaku pembacokan.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar